Tuesday, May 17, 2016

Menulislah, Membacalah, Hiduplah.



Buku adalah setajam-tajamnya senjata
Pengetahuan yang terkandung di dalamnya laksana mesiu yang bisa meledak kapan saja
Dan pikiran adalah pistol laras panjang yang seringkali dianggap liar
Mungkin itulah mengapa buku-buku tertentu harus dibakar
Manusia bisa membaca buku, tapi mereka takkan bisa membaca abu, mungkin demikian pikir mereka
Mereka bisa membakar semua buku yang ada
Namun ide-ide dalam pikiran kita adalah kobaran mulia yang hangatnya akan membawa kesadaran bagi seluruh umat manusia

Buku adalah seluas-luasnya jendela
Menolehlah ke kiri dan teguk pengetahuan yang membanjir laksana ombak penawar dahaga
Menolehlah ke kanan dan raup pengetahuan yang menggelayut serupa embun di dedaunan
Lihatlah berbagai macam dunia yang nyata menyapa
Dunia-dunia yang sepenuhnya berbeda dengan apa yang ada dalam realita
Mungkin itulah mengapa buku-buku tertentu harus dipasangi gerendel, atau bahkan harus diam-diam dibredel
Dunia-dunia di luar sana tak perlu diketahui, tak layak diselami, tak seharusnya dijejaki, mungkin demikian pikir mereka
Mereka bisa menggerendel dan membredel semua buku yang ada
Namun ide-ide dalam pikiran kita adalah anak kunci yang gemerincingnya akan bangkitkan kesadaran seluruh umat manusia

Buku adalah sesubur-suburnya ladang tempat kita menyemai pengetahuan
Tanamlah merah maka ia akan merekah
Tanamlah hitam maka ia akan bertunas siang dan malam
Tanamlah putih maka ia akan menjalar dengan gigih
Tanamlah pelangi maka ia akan harum mewangi
Dan pikiran adalah air yang kita siramkan
Air yang memberi kehidupan
Namun bagi mereka air ini menghanyutkan
Mungkin itulah mengapa buku-buku tertentu harus ditarik dari peredaran, dibiarkan meranggas dalam keheningan
Buah-buah pikiran itu meracuni, melucuti, mengkhianati, mungkin demikian pikir mereka
Mereka bisa membuat layu seluruh industri buku yang ada
Namun ide-ide dalam pikiran kita adalah akar kokoh yang terbenam sangat dalam, menghujam, mencengkeram, tanpa henti berupaya membangunkan kesadaran umat manusia

Aku tumbuh makin dewasa seiring dengan makin meluasnya pemaknaan di halaman-halaman yang kubaca
Aku menyadari pentingnya sekaligus susahnya proses mentransformasi ide menuju wujud aksara
Aku memahami bahwa menjadi berbudaya seutuhnya adalah dengan menghargai lembaran-lembaran kertas dan goresan-goresan tinta di atasnya
Aku menghargai manusia dan gilasan peradabannya karena aku beruntung aku bisa membaca
Sepenuh hati aku mencintai buku-buku dan seisinya
Jauh sebelum aku bahkan mengetahui apa itu cinta

Selamat Hari Buku Nasional
Menulislah
Membacalah
Hiduplah

No comments:

Post a Comment